Budaya Suku Batak

Halo sobat Budanesia. Gimana nih kabarnya? Masih pada hauskan? Haus akan budaya hehe. Kali ini admin akan membahas suku budaya di daerah SUMATRA. Ada yang tau gak suku apa yang mau dibahas? Yaah admin akan membahas BUDAYA SUKU BATAK. Oke gausah berlama lama lagi langsung aja

SEJARAH SUKU BATAK
Suku ini memiliki rumah adat yang dikenal dengan nama rumah Bolon. Rumah Bolon memiliki bentuk seperti rumah panggung pada umumnya. Pintu masuk yang rendah pada rumah Bolon memiliki makna untuk tamu yang berkunjung.
Makna filosofisnya yaitu bagi tamu seharusnya menghormati tuan rumah, disamping itu juga harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Sampai saat ini belum diketahui asal-usul nenek moyang dari Suku Batak. Meskipun begitu diperkirakan nenek moyang dari suku ini ada pada zaman logam.
Sebab hingga sekarang artefak Neolitikum yang menjelaskan keberadaan nenek moyang suku batak belum ditemukan. Suku Batak merupakan kumpulan dari berbagai suku-suku di Sumatera Utara.
Beberapa suku yang termasuk ke dalam suku ini adalah Mandailing, Toba, Pakpak, Karo, Simalungan dan Angkola. Setiap bagian suku tersebut memiliki budaya yang berbeda. Seperti pada Mandailing yang cenderung berbahasa melayu dan sebagian besar sukunya orang Islam.
KEBUDAYAAN SUKU BATAK
Suku Batak memiliki beberapa kebudayaan, yaitu :
1. Rumah Adat Suku Dayak

Rumah Adat Batak – Daya tarik lain dari samosir bukan hanya suku bataknya saja, tetapi juga rumah adat batak. Rumah adat batak adalah Rumah Bolon yang biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu rumah dan sopo (lumbung padi).Lumbung padi itulah yang ada di depan rumah dan dibatasi dengan pelataran luar. Pelataran tersebutlah yang memiliki fungsi sebagai ruang bersama warga. Ada dua jenis rumah adat batak ini, yaitu rumah yang memiliki banyak hiasan disebut dengan Jabu Batara Siang, sedangkan rumah yang tidak dihiasi disebut dengan Jabu Ereng.

2. Tarian Suku Batak




https://www.romadecade.org/tari-tor-tor/#!
Tari Tor Tor Merupakan sebuah tarian perayaan yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Tarian ini berasa dari Batak Toba, Sumatera Utara. Awalnya, tarian ini merupakan sebuah ritual acara seperti upacara kematian, kesembuhan dan lain sebagainya.
Kemudian tari ini mendapatkan pengaruh kebudayaan Hindu-Budha. Dan seiring perkembangan jaman, tari ini tidak hanya digunakan sebagai bentuk upacara saja. Tari Tor Tor  sering sekali dipentaskan untuk hiburan bagi masyarakat Batak. Bahkan gerakan dan busana yang digunakan juga sudah mulai dimodifikasi menjadi lebih menarik.
Dalam pertunjukkannya, tarian ini diiringi dengan musik gondang. Yang kemudian akan menimbulkan suara henrakan para penari di atas lantai.

3. Alat Musik Suku Batak
1. Sarune Bolon
Sarune Bolon merupakan alat musik tradisional suku Batak Karo Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai “ipit ipit” (Double Reed) sebagai sumber suara.
Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Cara meniup alat Sarune Bolon dengan cara “marulak hosa” (circular breathing), yakni dimana nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan suara Sarune tersebut. Sarune Bolon adalah pembawa melodi dan sebagai pembawa lagu dalam Gondang Batak.
2. Pangora
Pangora ialah alat musik sejenis gong Jawa dengan bentuk yang relatif sama. Bedanya, alat musik pangora ini berbunyi “pok”. Apa yang menyebabkan begitu? Hal ini disebabkan karena alat musik Pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan bagian pinggiran pangora diredam dengan pegangan tangan. Ukuran alat musik Pangora yang paling besar dengan diameter sekitar 37 cm dan ketebalan sekitar 6 cm. Bagaimana cara memainkannya? Pangora ini dimainkan dengan cara dipukul seperti Gong. Cara teknis detailnya akan dibahas dilain waktu :).

3. Garantung
Garantung (dibaca garattung) merupakan alat musik Batak Toba pembawa melodi yang terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada. Klasifikasi instrument ini termasuk ke dalam kelompok Xylophone. Selain berperan sebagai pembawa melodi, juga berperan sebagai pembawa ritem variable pada lagu-lagu tertentu, dimainkan dengan cara Mamalu (memukul 5 bilah nada).

Garantung terdiri dari 7 wilahan yang digantungkan di atas sebuah kotak yang sekaligus sebagai Resonatornya. Alat musik yang tergolong tradisional ini dimainkan dengan menggunakan dua buah stik untuk tangan kiri dan tangan kanan. Sementara tangan kiri berfungsi sebagai pembawa melodi dan pembawa ritme sementara tangan kanan memukul bagian tangkai garantung dan wilahan sekaligus dalam memainkan sebuah lagu.
4. Taganing
Merupakan salah satu alat musik Batak Toba yang dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan memakai Palupalu (stik). Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan gordang, hanya ukurannya bermacam-macam.

Taganing fungsinya sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok Membranophone. Taganing ini dimainkan oleh satu atau dua orang dengan menggunakan dua buah stik. Dibanding dengan Gordang yang relatif konstan, maka Taganing adalah melodis.

Seperangkat Taganing terdiri dari lima buah. Didalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi sebagai dirigen yang memberikan aba-aba dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi yang terlibat.

5. Hapetan (Hasapi)
Berasal dari Sumatera Utara, alat musik tradisional Hapetan mirip dengan alat musik Kecapi, yaitu berdawai dan dimainkan dengan cara dipetik. Hapetan juga disebut Hasapi atau Kucapi.

6. Gondang (Single Drum)
Dimainkan dengan cara di pukul, Gondang (Gordang) adalah salah satu alat musik Batak Toba, yaitu satu buah gendang yang lebih besar dari taganing yang berperan sebagai pembawa ritem konstan mau pun ritem variable. Alat musik Gordang ini dibuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Gondang adalah alat musik tradisional dari daerah Sumatera Utara, tepatnya di daerah Batak Toba.

7. Ihutan
Ihutan memiliki persamaan dengan alat musik tradisional Panggora. Ihutan sejenis Gung berpencu yang digunakan dalam satu ensambel dengan tiga gung lainnya. Yang membedakannya dengan gong lainnya adalah ukurannya, bunyi, dan teknik atau cara permainannya.

Ihutan berukuran dengan garis menengah (diameter) lebih kecil sedikit dari oloan, yaitu 31 cm, tinggi (tebal) 8 cm, dan diameter pencu lebih kurang 11 cm. Ritemnya konstan dan bersahut-sahutan dengan gong oloan (litany), sehingga bunyi sahut-sahutan antara dua gong ini secara onomatope disebut polol-polol. Gong ini juga dimainkan dengan menggunakan satu stick yang terbuat dari kayu yang diobungkus dengan kain atau karet. Dimainkan oleh satu orang pemain.

8. Odap
Odap adalah gendang dua sisi berbentuk konis. Odap juga terbuat dari bahan kayu nangka dan kulit lembu serta tali pengencang/pengikat terbuat dari rotan. Ukuran tingginya lebih kurang 34 –37 cm, diameter membran sisi satu 26 cm, dan diametermembran sisi 2 lebih kurang 12 –14 cm.
Cara memainkannya adalah, bagian gendang dijepit dengan kaki, lalu dipukul dengan alat pemukul, sehingga bunyinya menghasilkan suara dap…, dap…, dap…, dan seterusnya. Alat musik ini juga dipakai dalam ensambel Gondang Sabangunan.
3. SENJATA SUKU BATAK
1. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak
Senjata tradisional Sumatera Utara yang pertama dan yang paling terkenal adalah pisau Gaja Dompak. Sesuai namanya, senjata ini memang berupa sebilah pisau yang dilengkapi dengan ukiran gajah di bagian gagangnya. Dari sejarahnya, pisau gaja dompak berasal dari warisan Raja Kerajaan Batak pertama, yakni Raja Sisingamangaraja 1. Sebagai pusaka yang diwariskan secara turun temurun, pisau ini tak pernah digunakan untuk berperang atau menumpahkan darah. Kendati begitu, masyarakat tradisional Batak meyakini adanya kekuatan magis yang dimiliki senjata satu ini.
2. Senjata Tradisional Tongkat Tunggal Panaluan
 tradisional Batak bernama Tunggal Panaluan ini berupa sebuah tongak berukirkan relief-relief patung dan dihiasi dengan bulu-bulu halus. Secara fisik, senjata ini memang tidak mampu memberikan efek serius bila digunakan untuk menyerang seseorang. Namun, sebagian masyarakat Batak Toba meyakini bila di masa silam, raja Batak yang menggunakan senjata ini dapat melumpuhkan lawan meski tanpa harus bersentuhan. Sisi mistis yang kental dari senjata tradisional Sumatera Utara satu ini membuat ia kerap disucikan dalam ritual khusus. Saat ini, satu tombak tunggal panaluan yang masih tersisa disimpan dalam museum gereja Katolik di Samosir.


3. Senjata Tradisional Hujur Siringis
Dari penelusuran sejarah diketahui bahwa Hujur Siringis merupakan senjata tradisional Sumatra Utara yang paling pertama ditemukan. Senjata berbentuk tombak ini diyakini sebagai senjata utama para prajurit kerajaan Batak di masa silam. ia terbuat dari kayu yang ringan tapi kuat dengan bilah pisau runcing di bagian ujungnya.



4. Senjata Tradisional Piso Karo
Pisau karo adalah jenis senjata yang nyaris serupa dengan piso gading. Perbedaannya terletak pada bentuk gagangnya. Jika pisau gading dibuat dari gading gajah yang diukir, piso karo justru hanya dibuat dengan kayu dan tanpa ukiran. Keunikannya terletak pada ujung pegangan yang bercabang dan sarungnya yang dilengkapi dengan perak dan suasa sebagai pamor.



5. Senjata Tradisional Piso Gading
Senjata tradisional Sumatera Utara selanjutnya yaitu piso gading. Senjata ini berupa sebilah pedang dengan bilah yang sangat tajam. Dinamai piso gading karena gagang pegangan senjata ini terbuat dari gading gajah. Karena bahannya yang langka, kini pedang ini sangat sulit ditemukan. Satu yang masih tersisa adalah piso gading peninggalan raja Batak Toba yang dibuat sekitar abad 19.

6. Senjata Tradisional Piso Sanalenggam
 Piso sanalengam merupakan sebilah pedang dengan bentuk yang sangat unik. Gagangnya yang terbuat dari kayu yang diukir sedemikian rupa sehingga tampak seperti patung seorang pria yang tengah menunduk. Bentuk patung pada gagang pedang nampak persis seperti patung-patung suku Maya di daratan Amerika Tengah. Kemiripan ini masih menjadi teka-teki bagi para sejarawan.

Nah itu dia tadi penjelasan tentang kebudayaan suku Batak. Semoga Bermanfaat dan salam sejahtera untuk kita semua sampai jumpa




Oleh : @Munajat_Mubarok
Diambil dari berbagai sumber

6 comments: